EgoENT, agensi yang membawahi VVUP, sesumbar akan melakukan rebranding pada grup semata wayangnya. Perubahan total akan meliputi musik, visual, dan performa secara keseluruhan. Hal itu dibuktikan lewat pre-release single terbaru VVUP, House Party.
MV House Party menjadi perwujudan nyata perubahan total itu. VVUP biasanya identik dengan suasana sekolah Amerika. Namun kali ini mereka mengangkat budaya lokal Korea. Mulai dari ornamen, inspirasi kostum, sampai dokkaebi, goblin usil khas Korea.
Masuknya unsur budaya ke dalam format MV yang modern menuai pujian. EgoENT bisa memadukannya tanpa terlihat memaksa, tetapi menghasilkan perpaduan pas dan alami. Hasilnya, MV House Party sudah ditonton lebih dari 5juta kali saat post ini dibuat.
Tetapi saya tertarik dengan makna dari lagu House Party ini. Terlebih karena mereka menghubungkan idiom pesta dengan dokkaebi. Padahal MV mereka tidak bercerita tentang pesta para hantu.
Anchor lagunya sendiri adalah bagian awal lagunya sendiri. Mari kira simak penjelasannya.
Ga ga gajja pilteo moin world
→ Ayo pergi ke dunia yang dipenuhi filter.
Ini adalah ajakan untuk masuk ke dalam dunia yang dipenuhi kepalsuan. Semua orang di media sosial tampil dengan persona yang telah dirancangnya sedemikian rupa. Kebanyakan foto dan videonya juga tidak menampilkan sosok aslinya, alias memakai filter dari media sosial.
It’s a house party / Dokkaebi party
→ Ini adalah pesta rumah, dokkaebi (goblin) party.
Itu adalah sindiran untuk orang-orang yang memamerkan kehidupan palsunya secara online. Mereka menggambarkan kehidupan semu untuk dilihat keren. Dokkaebi Party sendiri menandakan suasana liar, hedonis, dan tidak terkendali.
Fake, fake party
Bagian ini memperjelas kalau “pesta” yang dimaksud adalah sebuah kepalsuan. Semua orang digambarkan selalu bahagia dan hidup glamor, padahal kenyataannya berbeda. Dunia dibuat seolah ramai dan menyenangkan, padahal sebenarnya tidak.
Bangin pilteo mode
Frasa ini dapat diartikan sebagai “mengaktifkan mode filter” alias memulai lagi kepalsuan di depan kamera. Ini menggambarkan orang yang siap berpura-pura lagi untuk terlihat sempurna di dunia maya.
Jadi, VVUP menggambarkan kehidupan di media sosial sebagai pesta rumah, tempat semua orang bergembira. Tetapi sebenarnya semua kesenangan itu adalah semu atau palsu, dipenuhi oleh tipu daya visual.
Lalu apa urusannya dengan Dokkaebi?
Dalam cerita rakyat Korea, Dokkaebi adalah mahkluk suoernatural yang mirip goblin. Dokkaebu tidak jahat seperti iblis, mereka hanya iseng, suka menipu, dan ilusif. Manusia akan dibuat bingung antara realita dan tipuan.
Orang yang tampil gila-gilaan diibaratkan seperti Dokkaebi, mereka heboh dan bebas. Tetapi semuanya tidak nyata, hanya hasil dari ilusi digital dan pencitraan.
Dengan kata lain, House Party adalah sebuah kritik terhadap kehidupan saat ini. Setiap orang bisa jadi apa saja di dunia maya. Bentuk wajah bisa diatur, gestur dan kata-kata bisa dimanipulasi.
Tetapi beat dan dentuman bass yang intens di musiknya seperti memaksa kita untuk ikut menikmatinya. Kita diajak menyelaraskan ritme, dan menjadi bagian dari pesta, walaupun kamu tahu ini semua semu.
Sudah merasa tersindir? 🤭
Menariknya, House Party adalah single pre-release. Ini adalah single yang mereka keluarkan sebagai gambaran mengenai mini album pertama VVUP. Setidaknya, House Party menjadi patokan bagaimana warna musik VVUP di mini album tersebut.
Media Korea Chosun News mengatakan kalau EgoENT berencana akan merilis mini album VVUP di bulan Novenber 2025.
Statusnya sebagai pre-release bisa diartikan sebagai gambaran bahwa mini album VVUP nanti akan bernuansa seperti House Party. Jadi kita nantikan saja mini albumnya dirilis November nanti.
